Hal itu dikemukakan Marzuki Alie, yang juga Ketua DPR, Selasa (7/9) malam, seusai berbuka puasa bersama di kantor DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan di Palembang. Menurut Marzuki, dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar, banyak fungsi DPR yang dulu dipegang pemerintah kini dipegang DPR.
”Ruangan 120 meter persegi untuk tujuh orang kebanyakan enggak? Di dalam ruangan itu ada lima tenaga ahli, satu staf khusus, dan satu anggota DPR. Ada lagi ruang rapat dan ruang tamu untuk menerima konstituen. Kalau dibandingkan ruangan menteri, jauh lebih mewah ruangan menteri,” kata Marzuki.[/color]
Menurut Marzuki, DPR adalah penyeimbang dari pemerintah. Dikatakan, ketua DPR sejajar dengan presiden, sedangkan anggota DPR sejajar dengan menteri. Fasilitas DPR seharusnya sama dengan fasilitas presiden atau menteri. ”Alangkah naifnya kalau ruang kerja DPR sempit sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya,” katanya.
Ia menegaskan, gedung baru DPR bukan untuk kemewahan, melainkan untuk menampung tenaga ahli sehubungan dengan perubahan konstitusi. Gedung DPR adalah simbol negara dan simbol demokrasi, bentuknya tak perlu mewah, tetapi anggun.
Mengenai kelanjutan pembangunan gedung baru, Marzuki mengatakan telah meminta agar tender ditunda dan biaya pembangunan diefisienkan dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.
Ketua Tim Pembangunan Fisik Gedung DPR Budi Asdar Sukada mengatakan, gedung baru DPR bisa mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia.
Menurut Budi, seperti dikutip Antara, Malaysia selalu membanggakan twin towers sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia. Arab Saudi membangun gedung 100 lantai.
Namun, kata Budi, gedung berbentuk huruf N itu adalah gedung tersulit karena berdiri di daerah rawan gempa. (WAD)
Dari yang saya merahkan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. ”Ruangan 120 meter persegi untuk tujuh orang kebanyakan enggak? Di dalam ruangan itu ada lima tenaga ahli, satu staf khusus, dan satu anggota DPR. Ada lagi ruang rapat dan ruang tamu untuk menerima konstituen.
Pantesan aja anggaran kita habis melulu , 1 anggota DPR aja bw rombongannya 7 orang , sementara jumlah anggota DPR 100 lebih
2. Kalau dibandingkan ruangan menteri, jauh lebih mewah ruangan menteri,” => iri ama ruangan menteri .
coba pikir pakai logika : jumlah menteri berapa jumlah anggota DPR berapa. Tanggung jawab menteri juga lebih berat dari DPR , salah dikit bisa langsung pecat ama presiden. Sementara DPR banyak bikin masalah ngak dipecat pecat .
3. Alangkah naifnya kalau ruang kerja DPR sempit sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya,”
Sudah ada bukti langsung korelasi antara luas ruangan yang sekarang ama kinerja ?? kenyataan yang ada udah ada ruang rapat yang gede n nyaman malah dipakai tidur atau bolos saat rapat.
4. gedung baru DPR bisa mengangkat gengsi Indonesia dan Malaysia selalu membanggakan twin towers sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia. Arab Saudi membangun gedung 100 lantai.
Gengsi itu ditunjukan dengan kinerja , percuman punya gedung setinggi langit n mewah kalo kinerja pegawai yang didalamnya gak becus. Indonesia dilihat sebagai bangsa besar n maju dilihat dari kinerja pemerintahan dan lainnya bukan hanya dari gedungnya
0 Komentar:
Posting Komentar